loading...
Saat gebyar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017 di Riau, di sisi lain masih banyak anak-anak di Pekanbaru yang menjadi pengemis dan gelandangan untuk mencari nafkah di jalanan.
Sejumlah persimpangan di Pekanbaru masih marak anak-anak yang menjadi pengemis, geladangan dan pengamen. Pantuan Tribun di Simpang Pasar Pagi Arengka, Selasa (18/7/2017), terlihat ada sekitar lima orang anak yang usianya masih belasan tahun mondar-mondir mendatangi setiap pengendara yang berhenti di persimpangan tersebut.
Bebekal sapu pengelap debu (kemoceng), bocah-bocah ini mengesek-gesekkan bulu ayamnya ke kaca mobil yang berhenti. Setelah itu, mereka mengetuk kaca pintu mobil meminta belas kasihan pemilik kendaraan. Bocah-bocah ini juga menghampiri sepeda motor.
Pemandangan serupa di beberapa persimpangan lainnya. Seperti di Simpang Mal SKA, persimpang Jl Sudirman-Jl Tuanku Tambusai, dan persimpangan bandara.
Bersampena peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017 di Pekanbaru, Riau, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pekanbaru terus melakukan pengawasan dan penertiban terhadap anak jalanan, anak punk, gelandangan dan pengemis. Satpol PP menyisir beberapa persimpangan.
Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, ia membagi anggotanya ke dalam 6 tim yang tersebar di seluruh kota. Kawasan yang telah mereka sisir seperti simpang bandara, fly over Harapan Raya dan Jl Tuangku Tambusai, Bundaran Tugu Zapin dan Simpang SKA, dan Tugu Perjuangan Jl Diponegoro.
"Di samping ingin memberi kenyamanan kepada pengguna jalan, ini kita lakukan untuk memperingati Hari Anak Nasional yang kebetulan kita ditunjuk sebagai tuan rumah," ujar Zulfahmi kepada Tribun, Kamis (20/7/2017).
Sementara Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengatakan, Pekanbaru sebagai daerah urban tentunya diserbu banyak orang. Ia tidak yakin sepenuhnya anak-anak yang menjadi gelandangan dan pengemis di jalanan tesebut adalah anak-anak asli Pekanbaru.
"Ini harus didata, betul nggak itu warga Pekanbaru. Kan bisa saja itu pendatang yang setiap saat bisa datang dan pergi meninggalkan kota ini," kata dia.
Banyaknya anak-anak yang masih berkeliaran di jalanan menjadi pengemis dan gelandangan memang diakui Ayat akibatnya kurangnya pengawasan.
Lemahnya pengawasan tersebut menurut Ayat bukan karena kelalaian pemerintah kota, namun lebih disebabkan karena faktor internal Satpol PP yang saat ini masih kekurangan personil.
"Dalam hal pengawasan kita akui belum maksimal, karena pengawas sendiri dalam hal ini Satpol PP Pekanbaru kekurangan personil," ujarnya.
Terkait orang tua yang diduga mengelploitasi anaknya di jalanan menjadi pengemis, Ayat menyebut perbuatan tersebut jelas melanggar hukum. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang mesti dijaga dan dididik dengan baik.
"Penguatan karakter sangat dibutuhkan. Agar anak-anak kita punya karakter dan cerdas dalam berbagai hal. Tidak hanya cerdas dalam pendidikan. Karena anak-anak itu kan punya potensi yang beragam. Ada yang jago matematika, olahraga, kesenian dan keagamaan. Tugas kita semua khusunya orangtua dan guru untuk mendorong dan mendukungnya," kata dia. (TRIBUN PEKANBARU CETAK/smg)
Sumber: tribunnews
Sekian informasi tentang Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2017 Akan Digelar di Pekanbaru Riau, jangan lupa LIKE/FOLLOW media sosial kami lainnya untuk mendapatkan update informasi terbaru setiap saat.
loading...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar